Halaman

Minggu, 05 Januari 2014

Lyric NYC Boys -NYC

NYC Boys - NYC



Love, Love, Love and Peace.
You, You, You and Love.
New York City boys.
You, You, You and Love.
Sky High! Sky High!
We Love All The World

Gomen ne
Nah.Nah.Nah ai janai
Baby Love ii janai
Nah.Nah.Nah. yume janai
Koi wo tomenai de

My Girlu su be ni I ro shi te I ru
Your Lips furue teru yo
Iron na koto kangae sugite

I Want You
Tatta hito koto ga umaku ienai to
Nani mo kamo ga karamawari

Gomen ne
Nah.Nah.Nah ai janai
Baby Love ii janai
Nah.Nah.Nah yume janai
Koi wo tomenai de
Give Me, Give me, Give me, Kiss Me Baby.
Give Me, Give me, Give me motto

My Girl urundeiru hitomi
Your Smile sonna fuuni
Kanashii kaowa nidotosasenai

I Need You
Chotto hikaemena kimino yasashisani
Amaesugite toomawari

Oshiete
Nah.Nah.Nah kimi no koto
Baby Love yakusokusa
Nah.Nah.Nah kokoekite
Ai wo kesanaide
Give Me, Give Me, Give Me, Kiss Me Baby.
Give Me, Give Me, Give Me motto

Love, Love, Love and Peace.
You, You, You and Love.
New York City boys.
You, You, You and Love.
Sky High! Sky High!
We Love All The World

Gomen ne
Nah.Nah.Nah ai janai
Baby Love ii janai
Nah.Nah.Nah yume janai
Koi wo tomenai de

Give Me, Give Me, Give Me, Kiss Me Baby.
Give Me, Give Me, Give Me, motto

Sky High! Sky High!
We Love All The World

Jumat, 03 Januari 2014

Rain Sound (Part 3) Final



Genre : School, Romance
Cast    : Park Bomi, Lee Haejoon, Hyunsik, Yoon Eri,


Cerita sebelumnya Part 1 , Part 2


“kenapa hyunsik ada disini?” Tanya Haejoon sambil mengambil novel dari tangan Bomi.
“entahlah, Haejoon aa, apa yang kau lakukan diruang guru?” Tanya Bomi sambil menatap Haejoon lurus.
“ee… tentang formulir kemarin.. “
“eh, kenapa dengan formulir itu?” Bomi semakin penasaran dan dia pun semakin mendekati Haejoon. Wajah Haejoon langsung memerah.
“a.. aniya.. ah aku haus” Haejoon pun menjauh dengan sikap Bomi yang membuat jantungnya berdetak cepat dan bergegas keluar kelas. Bomi pun merasa aneh saat Haejoon pergi jantungnya pun berdetak cepat.
“Kenapa aku deg-degan?? Aneh..” Bomi menggaruk-garuk kepalanya yang tidak terasa gatal.
               Disamping itu, dikantin Hyunsik mendatangi Haejoon.
“ya! Apa benar kau tidak pacaran dengan Bomi!” Hyunsik mengagetkan Haejoon dengan pertanyaan.
“eeeh? Kenapa kau menanyakan hal itu?”
“hanya saja, kalau memang benar kau tidak berpacaran dengan Bomi berarti aku ada kesempatan mendekati Bomi.. Bomi itu cantik, sia-sia jika tidak merasakannya.. ” hyunsik dengan percaya diri mengatakannya. Haejoon merasa marah, tapi apa yang harus dilakukannya, memang benar dia tidak berpacaran dengan Bomi hanya teman. Tapi…
“Jangan kau dekati Bomi!” marah Haejoon yang tak disadarinya tangannya meremas baju Hyunsik.
“whoa,  santai kawan..” Hyunsik melepas remasan Haejoon. “Kau bukan siapa-siapanya Bomi kan?”
“itu… a.. “ Haejoon bingung menjawab pertanyaan Hyunsik, “memang benar bukan siapa-siapa, hanya saja aku…. Aku…”
“Hah! Aku benci dengan orang naïf sepertimu..” “akan kubuktikan aku bisa mendapatkan Bomi..” Hyunsik pun pergi meninggalkan Haejoon yang masih terpaku. Memikirkan siapa dia bagi Bomi, temankah, atau lebih dari itu. Haejoon masih bingung dengan perasaan Bomi.
               Haejoon pun kembali kekelas, didekat mejanya dan Bomi terdapat perempuan berparas cantik yang menunggunya. Wanita itu berbincang dengan Bomi dan Bomi kelihatan tidak menyukai yeoja itu. Yeoja itu langsung mendekati Haejoon saat sadar Haejoon sudah mendatangi mereka, yeoja itupun langsung menggandeng tangan Haejoon. “Haejoon aa kau dari mana saja aku menunggumu..” Tanya Yeoja itu dengan genit. Haejoon cepat-cepat melepaskan gandengan Yeoja itu. “ya! Yoon Eri, ada apa kau datang kekelasku?” haejoon kembali duduk dikursinya dekat Bomi. “Ah, kau ini, aku kesini karena merindukanmu dan…..” kata Yoon Eri tak diteruskan karena dipotong percakapan Haejoon dan Bomi.
“ngapain yeoja ini ada disini?”
“katanya mencarimu”
“kenapa tak kau usir saja dia”
“masa aku yang usir sih, kamu aja, dia juga nyari kamu kok.. ladeni aja sana, bikin bete tau ga!”
“Ya! Kalian tak mendengarkanku ya??!” bentak Eri marah yang sedari tadi hanya mendengarkan ocehan mereka berdua. “Haejoon, kau harusnya menerima rekomendasi sekolah ke SMA Sejong.. agar kita bisa bersama ya..” kata Eri dengan senyum nya yang menawan membujuk Haejoon dan pergi. Haejoon langsung menatap Bomi dan dibalas oleh tatapan Bomi yang terlihat sedih dengan apa yg didengarnya.
“Haejoon aa, apa benar begitu??” Tanya Bomi meyakinkan.
“itu… memang benar apa yang dikatakan Eri, tapi….”
“Wah, kau hebat Haejoon kau mendapatkan rekomendasi sekolah bersama dengan Yeoja top disekolah… Chukhae..” Setelah mengucapkannya Bomi langsung keluar kelas meninggalkan Haejoon.
“Bomi aa!!” “Argh! Kenapa seperti ini??” Haejoon terduduk lemas memikirkan perasaan Bomi yang pasti kecewa dengannya. 

               Ditempat lain, Hujan mulai turun.. Bomi masih bingung dengan perasaannya, dia merasa kesal tak karuan pada Eri yang menggandeng tangan Haejoon dan kedekatannya dengan Haejoon, bukan hanya itu dia meraasa kecewa dengan fakta bahwa Haejoon akan ke SMA Sejong bersama yeoja itu.
“Kenapa dada ini sakit?” Tanya Bomi bingung sambil memegang dadanya yang terasa sakit. Tanpa Bomi sadari air matanya pun jatuh dipipinya, mulai deras menetes. “Kenapa aku menangis??” Bomi semakin bingung. Air matanya mengalir jatuh tanpa disadari Bomi.. “Haejoon pabo! Haejoon pabo!” tangisan Bomi semakin menjadi-jadi. Hujan pun semakin deras. Bomi yang melihat hujan semakin meremas dadanya yang seakan-akan mau pecah karena sakit yang tidak diketahuinya. “langit kenapa ikutan nagis sih, bikin tambah sakit aja…!” celoteh Bomi yang tak bisa menghentikan tangisannya.

               Dilain tempat Haejoon mencari Bomi. “ Bomi kemana dirimu??” Haejoon mencari Bomi disemua tempat disekolah. Dan saat Haejoon melewati gudang sekolah, terdapat sosok yeoja yang duduk diluar gudang. Ternyata yeoja itu adalah Bomi. “Bomi!” panggil Haejoon mendekati Bomi. Bomi yang mendengarnya langsung menoleh dan saat Bomi tahu bahwa orang yang memanggilnya itu Haejoon Bomi tanpa sadar langsung lari meninggalkan Haejoon. Haejoon pun langsung mengejarnya dan menarik tangan Bomi.
“Kenapa kau lari dariku??”
“aku tidak lari darimu, aku hanya tak ingin bertemu..” Bomi masih tak menatap Haejoon. Haejoon lagsung mengangkat wajah Bomi dan dilihatnya wajah yeoja itu yang memilki mata sendu kini sembab sehabis menangis.
“kenapa kau menangis? Apa ada yang membully mu?” langsung dijawab Bomi dengan gelengan. “trus, kau kenapa?”
“karena langit menangis akupun ikut menangis.. emangnya ga boleh?”
“eh, emangnya ada yang begitu,, kau aneh.. hahaha” Haejoon langsung tertawa dengan jawaban Bomi, Bomi masih tak tersenyum dan masih menekuk kepalanya dalam-dalam. Haejoon pun langsung mendekati Bomi dan memeluknya hangat. “Kalau kau tak mengatakannya, aku tak akan pernah tau…”. Kata-kata Haejoon menenangkan Bomi. “Tapi, Mianhae…” Bomi pun langsung menangis dipelukan Haejoon, tangisannya tak bisa ditahan, hatinya sakit tanpa diketahui Bomi, Bomi sudah jatuh cinta pada Haejoon.
“Kenapa? Kenapa kau dengan wanita itu? Kenapa kau memilih SMA Sejong dan meninggalkanku?” pertanyaan Bomi tak bisa dibendungnya, ia pun mencurahkan segala pertanyaan pada Haejoon, Haejoon hanya mendengarnya dengan tatapan heran dan berusaha menjawab tetapi terus dipotong Bomi dengan pertanyaan –pertanyaan yg ga ada habisnya. “Kenapa Haejoon?? Haejoon pabo, pabo!! Kenapa aku merasa kesal??”
“hei hei, pelan-pelan kalau bertanya aku jadi bingung.. Mianhae kalau aku salah..” Hajoon berusaha menenangkan Bomi yang masih menangis. “kenapa kau seperti ini?”
“Kenapa kau meninggalkanku??”
“aku tak akan meninggalkanmu Bomi..”
“Padahal… padahal… padahal aku menyukaimu.. kenapa kau seperti ini??” Bomi tanpa sadar menyatakan perasaannya pada Haejoon. Haejoon yang mendengarnya kaget dengan pernyataan Bomi. Wanita yang selama ini disukainya ternyata menyukai nya juga. Betapa senang hati Haejoon mendengarnya. Haejoonpun langsung mengecup dahi Bomi dan mendekapnya erat. Bomi kaget dengan tindakan Haejoon.
“Aku juga menyukaimu Bomi, jauh sebelum dirimu.. Mana mungkin aku akan meninggalkan wanita yang kucintai sendirian…” pernyataan Haejoon lebih mengagetkan Bomi. Bomipun tersipu malu.
“eh, jeongmalyeo..? kau tak akan meninggalkanku..?”
“tentu saja. Akau akan selalu disampingmu, Bomi…” Senyuman dan perasaan Haejoon yang hangat diterima Bomi dengan balasan senyuman dan kecupan yang mendarat dipipi Haejoon.

Tamat