Halaman

Senin, 15 Februari 2016

Hujan Pembawa Kenangan



            Hujan adalah peristiwa turunnya butir – butir air dari langit kepermukaan bumi atau itulah yang dikatakan oleh orang kebanyakan.

Bagiku, hujan bukanlah sekedar air yang jatuh dari langit tapi hujan adalah pembawa kenangan masa lalu yang tanpa sadar kita selalu mengingatnya.

Sama seperti hari ini hujan turun begitu lembut, membasahi semuanya termasuk jendela kamarku. Warna langit yang gelap dikarenakan matahari yang ditutupi awan tebal serta lagu ballad yang ku putar tanpa sadar menbuat semuanya menjadi sebuah suasana yang mendukung keadaan saat ini.

Aku menyentuh jendela kamarku merasakan dinginnya cuaca..
Bayangan masa lalu pun terpantul dijendela..

Ya, semua kenangan masa lalu berdatangan bersama dengan turunnya air hujan.
Kenangan masa lalu yang sudah kuanggap terlupakan, kini teringat kembali.
Aku mengingatnya dengan jelas, seperti kenangan itu baru saja terjadi kemarin.
Kenangan yang membuatku meneteskan air mata mengingat betapa menyedihkannya diriku.

Ya, aku meneteskan air mata. Aku tahu aku begitu rapuh dalam keadaan seperti ini. Tapi apa yang bisa kusalahkan. 
Hujan?
Apa karena hujan turun dan aku begitu rapuh sehingga aku berani untuk menyalahkan hujan? 
Tentu saja tidak. 
Aku tak akan menyalahkan alam.

Aku beranjak dari tempatku duduk, Aku berganti pakaian dan keluar rumah. 
Hujan masih saja jatuh. 
Aku berjalan keluar dimana aku bisa berdiri dibawahnya sambil merasakan dinginnya tetesan air hujan yang menghujam disekujur tubuhku.

Dengan begini, perlahan, aku bisa meredakan ingatanku tentang kenangan masa laluku. 
Tentangku.. 
Tentang dia, dan 
Tentang semuanya.