Halaman

Senin, 13 Mei 2013

Rain Sound (part 2)



Genre : School, Romance
Cast    : Park Bomi, Lee Haejoon, Hyunsik, Yoon Eri,


Cerita sebelumnya  Part 1


Haejoon tidak mengerti dengan sikap Bomi, begitu juga Bomi. Bomi merasa marah saat itu. Sejak hari itu sampai saat ini sudah 3 hari mereka tak bersama-sama. Haejoon hanya bisa menghela nafas saat memikirkan Bomi. Haejoon tak pernah tahu awalnya kenapa Bomi bisa menjadi cinta pertamanya. Apa yang harus dilakukannya pada cinta pertamanya itu. Haejoon tak bisa mengatakan bahwa dia menyukai Bomi, Haejoon takut itu akan berpengaruh pada persahabatannya dengan Bomi dari mereka kelas 1 SD. Haejoon hanya bisa bahagia dengan keadaan seperti ini, bahwa hanya dia lelaki pertama berada didekat Bomi. Bomi merasa ada yg janggal karena sudah 3 hari tidak bersama Haejoon, walaupun duduk bersebelahan mereka sama sekali tidak ngobrol, waktu pulangpun, mereka berjalan sendiri-sendiri. Itu membuat Bomi merasa tak enak. Bomi pun memutuskan untuk datang kerumah Haejoon untuk minta maaf atas masalah waktu itu. Saat itu hujan turun deras diwilayah mereka.
“Annyeong ahjumma…” sapa Bomi pada Ibu Haejoon.
“Bomi aa, cepat masuk nanti kamu basah.. Haejoon ada dikamarnya…” sambut Ibu Haejoon. “Haejoon berapa hari ini terlihat lesu, kau juga kadang datang kesini, apa kalian ada masalah disekolah??” Tanya ibu Haejoon.
“Aniya, ahjumma.. Kita berdua baik-baik saja kok..” jawab Bomi sambil meletakkan payungnya didekat pintu.
“Aigoo, Kau tambah cantik Bomi, andai saja Ahjumma punya anak perempuan sepertimu…” kata ibu Haejoon memuji Bomi sambil mengelus rambut Bomi. “naiklah..” senyum ahjumma.
“ne ahjumma, gomawo..” Bomi pun naik kelantai 2 kekamarnya Haejoon. “Haejoon aa….” Panggil Bomi dari luar kamar Haejoon sambil mengetuk pintu Haejoon sesekali. Bomi mencoba membuka pintu kamar dan ternyata kamar Haejoon tak dikunci. “Haejoon aa, kau didalam?? Mianhaeyo.. Haejoon aa??” kata Bomi memasuki kamar Haejoon yg kosong, Bomipun mendekati meja Haejoon. “o’, ini apa?” Bomi mendapati secarik kertas diatas meja Haejoon dan tak sengaja membacanya. “formulir pendaftaran? Formulir pendaftaran apa ini? Sejong High school? SMA Sejong??” Bomi tak percaya dengan apa yang dibacanya. “Haejoon mau ke SMA Sejong??” Bomi merasa kecewa setelah mendapati formulir itu dikamar Haejoon.
“Bomi aa? Sejak kapan kau dikamarku?” Tanya Haejoon yg tiba-tiba masuk kekamar.
“aa.. itu… baru saja..” jawab Bomi terbata – bata karena kaget.
 “Kau kenapa, Bomi aa? Sakit??” Haejoon mendekati Bomi yang penasaran dengan sikap Bomi. “Mau ku bikinkan minuman??”
“na gwaenchanayo, na kanta..” Bomi pun langsung keluar kamar dan mencari payungnya dipintu masuk, Haejoon yg merasa aneh dengan sikap Bomi mengikutinya turun.
“Bomi aa, tunggu ! aku antar ya?” Haejoon langsung mengambil payung dari tangan Bomi dan membukanya. Mereka berdua pun pamitan dan langsung kerumah Bomi dalam keadaan hujan deras.
Bomi hanya terdiam dalam perjalanan, Haejoon merasa janggal dengan sikap Bomi. Tidak pernah Bomi sediam ini waktu bersamanya. Bomi selalu bicara banyak tentang sekolah, orang yg lewat ataupun lelucon yg dibuat-buat. Tapi kali ini Bomi terdiam tanpa sepatah katapun yang keluar dari mulutnya.
“Bomi aa, kalau kau diam begini jadi aneh tahu, apa kau sakit??” Tanya Haejoon yg langsung dijawab gelengan oleh Bomi. “kalau kau tak sakit, trus kenapa??” Haejoon makin kebingungan dengan sikap Bomi.
“Haejoon aa,” tiba-tiba Bomi berhenti dan angkat bicara. “Apa benar.. kau akan masuk SMA Sejong??” Bomi bertanya sambil menatap mata Haejoon. Haejoon pun berhenti dan membalas tatapan Bomi.
“Formulir itu.. apa kau melihatnya??” Tanya Haejoon balik.
“Wae? Apa itu rahasiamu??” jawab Bomi kesal.
“Bomi aa, bukan begitu maksudku….”
“kalau itu bukan rahasiamu, kenapa kau tak mengatakannya padaku….!” tegas Bomi, “Apa kau tak menganggapku temanmu?? Jadi selama ini kau menganggap aku apa…??” lama kelamaan air mata Bomi mengalir karena kekecewaannya pada Haejoon.
“teman?...” kata Haejoon lirih. “aku menganggapmu lebih dari teman, Bomi aa..” kata Haejoon serius. Perkataan Haejoon membuat Bomi bertanya-tanya dalam hatinya.
“a.. apa maksudmu..??” Haejoon perlahan-lahan mendekati Bomi. Dan memeluk Bomi yg meneteskan air mata.
“Bomi aa, aku… mianhaeyo..” permintaan maaf Haejoon membuat Bomi terdiam dalam dekapan hangat Haejoon.  “Mianhae karena aku belum menceritakannya padamu tentang formulir itu.. Jeongmal mianhaeyo…” kata haejoon yg masih memeluk Bomi yang menangis.
Aku tak bisa mengatakannya padamu Bomi, aku tak bisa bilang bahwa Nan neo johayo, Nan neol saranghaeyeo.. Masih belum saatnya aku mengatakannya..Mianhaeyeo Bomi, Saranghanda..


Setelah kejadian waktu malam itu,  Bomi masih penasaran dengan pernyataan Haejoon yang mengatakan bahwa Haejoon menganggap Bomi lebih dari teman, walaupun saat itu Haejoon mengatakannya dengan pelan tapi Bomi yakin dengan apa yang didengarnya itu.
“Bomi aa, apa kau melihat Haejoon ??” Tanya seorang namja pada Bomi yang sedang serius membaca novel kesayangannya.
“Haejoon?? Ehmm, nan molla… “ jawab Bomi sambil celingak celinguk mencari sosok Haejoon. “waeyo?”
“Aniya, hanya pengen tahu aja.. karena sedari tadi kau sendirian, jadi aku penasaran..”
“o, Mungkin dia diruangan guru..” jawab Bomi yang sadar bahwa sosok namja yang selalu disampingnya tidak ada sedari tadi. “ya! Hyunsik aa, urus dirimu sendiri, hmm ?”
“ahahaha Bomi aa, kau jangan kasar begitu.. Apa kalian berdua berpacaran?”” Tanya Hyunsik.
“Mwo??” Bomi kaget dengan pertanyaan Hyunsik.
“Kaliankan selalu bersama-sama, apa benar??” goda Hyunsik.
“Hyunsik aa, jaga ucapanmu !!’ bentak Bomi
“wae? Apa aku salah bertanya??”
“ada apa ini??” Tanya Haejoon tiba-tiba berada ditengah-tengah Bomi dan Hyunsik.
“Haejoon aa, Gwaenchanayo, kau dari mana?” Tanya Bomi mengalihkan pembicaraan dan tidak menganggap perkataan Hyunsik.
“aku dari ruangan guru,,” jawab Haejoon pada Bomi sambil menoleh kearah Hyunsik. “Kenapa kau disini? Jangan ganggu Bomi..”
“Aish, cinca !, Geurae, na kanta..!” kesal Hyunsik sambil melangkah pergi meninggalkan kelas Bomi dan Haejoon.

bersambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar